Berhubung saat itu saya sedang bosan di atas perahu perjalanan Pekanbaru-Siak-Pekanbaru, maka tertorehlah dua bait pantun seolah-seolah jiwa Melayu sedang bangkit lagi setelah lama tidak berpantun.
dari pekanbaru pergi ke siak
naik perahu dua jam lamanya
berdesir kalbu hati beriak
teringat kamu sekian rindunyasungai siak jauh hulunya
lama waktu pergi tempuhnya
hati sesak jatuh cintanya
saat itu jumpa dirinya
sekian.